Langsung ke konten utama

Unggulan

Calon Pejabat Bank BJB Mulai dibuka dan Diseleksi

Calon pejabat bank bjb mulai dibuka dan diseleksi oleh kepanitiaan. Pada RUPS Bank BJB Komisaris menitipkan agar calon pejabat bank bjb terbuka untuk siapapun untuk mengisi posisi direksi bank bjb.  proses seleksi ini akan menentukan komposisi direksi yang akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yagn dijadwalkan Maret-April 2019. Calon Pejabat Bank BJB Mulai dibuka dan Diseleksi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, penjaringan pejabat bank bjb sekaligus calon direksi  Bank BJB   sudah memasuki proses seleksi. “Hari ini mulai seleksi oleh panitian seleksi,” kata dia di Bandung, Selasa, 28 Januari 2019. Eddy mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Bank BJB terakhir menugaskan Komisaris yang tersisa di Bank BJB melakukan proses seleksi terbuka calon pejabat bank bjb untuk mengisi posisi direksi yang kosong. “Posisi direksi yang kosong itu ada dua, salah satunya posisi Direktur Utama,” kata ...

Bank Jabar Banten Kucurkan Puluhan Miliar untuk Petani Tebu di Jabar


Bank Jabar Banten kucurkan dana puluhan miliar kepada petani tebu di Jabar. Dana tersebut diberikan lewat Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dimana para petani diberi plafon 17 - 25 juta Rupiah pertahun. Sedikitnya ada 7.500 petani tebu se Jawa Barat yang tersebar dari Subang, Indramayu, Majalengka hingga Cirebon, menjadi sasaran penyaluran kredit murah.

Bank Jabar Banten Kucurkan Puluhan Miliar untuk Petani Tebu di Jabar

Penyaluran kredit itu dituangkan dalam perjanjian penanggungan KUR avails petani tebu antara PT PG Rajawali II dengan BJB di Kantor PT PG Rajawali II di Kota Cirebon, Selasa 18 Desember 2018. Perjanjian ditandatangani Direktur Utama PT PG Rajawali II, Audry Harris Jolly Lapian dengan Kepala Divisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) BJB, Deni Mulyadi.

Sedikitnya ada 7.500 petani tebu se Jawa Barat yang tersebar dari Subang, Indramayu, Majalengka hingga Cirebon, menjadi sasaran penyaluran kredit murah tersebut. Masing-masing dengan plafon Rp 25 juta per tahun untuk petani ang baru membuka lahan tebu dari nol, dan Rp 17 juta per tahun untuk petani dengan lahan yang sudah pernah berproduksi.

“Dengan adanya penanggungan pembiayaan, petani makin produktif. Ada 15.000 hektare lahan tebu yang ditanam di lahan HGU (Hak Guna Usaha). Per kepala keluarga diberi hak garap 2 hektar. Lewat pembiayaan ini, harapannya kita bisa meningkatkan terus produksi gula hingga bisa melebihi target  52 ribu ton,” tutur Jolly.

Dijelaskan, kapasitas produksi pabrik gula di Jawa Barat yang ditopang PG Subang, PG Jatitujuh Majalengka, PG Sindanglaut dan PG Tersana Baru di Cirebon, terus merosot hingga tinggal 52 ribu ton. Padahal tahun-tahun sebelumnya, dengan tingkat rendemen antara 7 sampai 8, produksi bisa mencapai 90 ribu ton per tahun.

“Kontribusi kita makin turun. Karenanya kita harus terus genjot produksi, salah satunya melalui jaminan pembiayaan kepada para petani. Secara nasional, produksi gula nasional hanya 1,2 juta ton, padahal kebutuhan mencapai  5 juta ton per tahun,” tutur Jolly.  

Untuk PT PG Rajawali II, selain tengah memaksimalkan lahan HGU yang luasnya mencapai 15.000 hektare, kini melakukan ekstensifikasi lahan tebu. Di Cirebon, sedang digalakan program “gera manteb” (gerakan rakyat menanam tebu) dengan memanfaatkan lahan pribadi untuk ditanami tebu.

“Masyarakat cukup antusias. Baru tiga bulan digulirkan, sudah ada 1.200 hektare petani yang menyediakan lahannya untuk tebu. Sampai April tahun depan, kita targetkan mencapai 2.000 hektare,” tuturnya.


Komentar

Postingan Populer