Terkait Kasus BJB Korupsi misal
kasus bank bjb syariah dan kasus bank bjb tahun sebelumnya, bank bjb
berkomitmen perkuat infrastruktur digital untuk cegah kasus korupsi supaya tak
terulang kembali. Sebenarnya sudah banyak program yang terus dilakukan bak bjb
guna mencegah kasus korupsi dengan beragam program yang strategis.
Tindakan preventif terkait isu dan
kasus korupsi terus dilakukan bank bjb melalui beragam program serta kebijakan.
Pendirian bjb University dan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) jadi salah satu
langkah aktif paling strategis guna membentuk sumber daya manusia berintegritas
anti korupsi.
|
Perkuat Digitalisasi, BJB Cegah Kasus Korupsi supaya tak terulang |
Tidak hanya itu, pencegahan kasus
korupsi juga dilakukan bank bjb melalui transformasi bersifat digitalisasi.
Dengan teratur dan bertahap, bank bjb membangun infrastruktur teknologi, baik
secara eksternal sebagai bentuk pelayanan kepada publik maupun di internal
kepegawaian.
Secara tidak langsung, realisasi
bjb Digi dan Bandung Smart Card merupakan langkah eksternal yang dilakukan bank
bjb dalam pencegahan kasus korupsi. Soalnya, transaksi nontunai berperan dalam
mengurangi kebocoran penggunaan uang fisik karena segala aktivitas tercatat
oleh sistem.
Dalam perjalanannya, bentuk
transaksi nontunai dapat membantu menekan risiko ilegal, seperti korupsi atau
pembiayaan terorisme. Tidak heran jika kemudian Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat dapat membatasi transaksi
bersifat tunai.
Selain melakukan penguatan dari
sisi eksternal, bank bjb juga aktif membenahi infrastruktur internal, salah
satunya melalui sistem kepegawaian berbasis internet, yakni Human Capital
Solutions (HCS). Selain HCS, bank bjb sebenarnya memiliki beragam aplikasi lain
yang memiliki fungsi masing-masing.
“HCS merupakan layanan internal
database kepegawaian bank bjb yang terintegrasi dengan smartphone,” ujar
Manager Administrasi dan Kompensasi Divisi Human Capital bank bjb Yoga Satya
Somantri.
Pada dasarnya HCS memiliki fungsi
administrasi serta melakukan rekapitulasi aktivitas kepegawaian, mulai dari
izin perjalanan dinas, cuti hingga lembur. Di sisi lain, HCS juga berfungsi
sebagai talent management yang memudahkan dalam pengelolaan sumber daya
manusia.
Dengan menggunakan HCS, pegawai
bank bjb dapat mengajukan perjalanan dinas hingga menyelesaikan tahapan
pemberian benefit dan kompensasi secara tepat serta cepat sesuai ketersediaan
data. Bahkan, pembiayaan terkait aktivitas pekerjaan dapat diselesaikan dengan
waktu kurang dari satu hari.
Hal tersebut didukung oleh reenginering
dan standarisasi database sehingga ketepatan anggaran serta kebutuhan pegawai
dapat dianalisis dengan baik. Artinya, bank bjb berhasil mengurangi aktivitas
penggunaan uang tunai dalam kegiatan operasional pegawai. Secara tidak langsung
hal tersebut dapat menekan risiko korupsi.
Standarisasi data memiliki peranan
penting untuk meminimalisir pengecekan manual dan kesalahan pada proses bisnis.
Salah satu kesalahan biasanya terjadi dalam proses pelaksanaan pembayaran gaji
dan keperluan terkait keuangan lainnya.
Selain itu, HCS merupakan langkah
bank bjb dalam menyesuaikan diri dengan pegawai yang mayoritas diisi oleh
generasi milenial. Seperti diketahui, milenial memang dikenal lebih menggemari
pola interaksi berbasis online yang memberikan solusi cepat.
“Konsep desain bergaya media sosial
yang dihadirkan mampu mendekatkan HCS dengan pegawai melalui beragam kemudahan
layanan. Layaknya media sosial, pegawai juga dapat memiliki teman dengan alur
informasi berjalan dua arah karena terdapat fitur like dan comment,” ujar Yoga.
Komentar
Posting Komentar